Sabtu, 13 November 2010

Pilihanku (?)

Menjadi Ibu bekerja sungguh merupakan pilihan yang berat bagiku belakangan ini. Trutama FGH lagi sangat membutuhkan saya. Bekerja pilihanku sejak awal... namun belakangan ini aku diberi sentilan yang amat besar dari FGH. Sentilan luar biasa...

Selesai kuliah aku sempat menganggur beberapa bulan karena saat sidang thesis aku sedang hamil 6 bulan. Kebayang kan... siapa yang mau menerima bekerja Ibu nyaris hamil tua yang perlu cuti bersalin. Perubahan ini saat itu membuatku uring-uringan. Menjadi orang rumahan... 

Alhamdulillah begitu Ghazy lahir ada saja tawaran teman-temanku untuk bekerja paruh waktu di perusahaannya. Ketika Ghazy usia 3 bulan aku ditawari bekerja partime di Infomendia *yellow pages* untuk menyusun Job Description dan TNA. Ke kantor pun hanya diminta 3 kali dalam seminggu dan sisanya bisa dikerjakan di rumah. Alhamdulillah saya juga memiliki pengasuh Ghazy, *Neni namanya* yang dapat dipercaya. Walaupun di awal aku tak membiarkan Neni memandikan Ghazy, sehingga baby Ghazy ikut mandi pagi-pagi sebelum aku ke kantor dan mandi sore setelah aku pulang ke rumah.


Selesai project di Infomedia dapat tawaran lagi oleh teman kuliahku juga untuk Survey Kepuasan pegawai di sebuah perusahaan distributor computer. Di sana aku bisa partime juga dan ke kantor hanya untuk mengambil data survei.  Projectnya hanya sekitar 2 bulan dan saat  sedang menyelesaikan project aku ditawarkan temanku untuk menjadi konsultan di Headcount Consultant.
Di Headcount projectnya paling lama dari sebelumnya *mulai menyusun job description sampai ke Job evaluation  dan Gradding System.* Alhamdulillah saat itu bekerjanya juga sangat menyenangkan skalee...  Belajar banyak dari senior... mempelajari hal-hal baru ... Akupun banyak bekerja di rumah. Bahkan masih saat di Headcount aku diminta lagi oleh temanku untuk mengengerjakan Survey Kepuasan pegawai tahun berikutnya.

Akhir tahun 2001 aku ikut seleksi di IP dan akhirnya bekerja tetap menjadi pilhanku.... Semua didukung oleh suami, karena diawal terasa sekali meninggalkan Ghazy yang baru 1,5 tahun untuk pendidikan prajabatan selama 2 bulan. *waktu itu masih ASI* Semua itu berjalan lancar... sampai pas belakangan ini ada sesuatu yang terasa.... Yang dirasakan oleh FGH.

Tak pernah selama ini Ghazy protes soal pekerjaanku. Ghazy sungguh pengertian... mengerti kenapa aku bekerja sehingga selama ini selalu mendukung. Aku pernah bercerita padanya bahwa aku bekerja juga seperti orang sekolah. Supaya pintar... Dan selama ini ia sungguh paling mengerti.
Kejadian beberapa minggu lalu... Ghazy dengan mata berkaca-kaca minta aku berhenti bekerja. Sungguh hatiku teriris pisau tajam rasanya... hancur... luluh...tertusuk tusuk..... Anakku meminta dengan memelas agar aku di rumah selalu bersamanya.OMG... Ia adalah amanah yang aku harus jaga... Aku bekerjapun untuk kebahagiaannya. 

Lain Ghazy lain pula Faiz.Perangkoku ini masih nempel *pake lem tikus kata kakaknya* sehingga setiap saat maunya bersama Mama. Kata-katanya setiap lihat Mama pake baju kantor dan setiap hari:

"Mama kok ga libur-libur?"
"Mama kerja terus... kapan liburnya?"
"Mama kerja ga hari ini?" *diucapkan ketika pagi hari begitu bangun*

Duuuuuh...Kalo pertanyaan diatas hanya ditanya sesekali mungkin hatiku tak kacau. Tapi pertanyaannya setiap hari dan setiap pagi. Makin tertusuk rasanya...
Oh anakku... karena memilih bekerja Mama juga tak bisa bekerja setengah setengah.
Dengan pengertiannya akhirnya Uda Ghazy mengizinkanku bekerja dengan persyaratan :
  1. tidak pulang terlalu malam 
  2. tidak sering pergi keluar kota
Tak pulang malam juga tak mungkin dan tidak keluar kota juga tak mungkin *kantorku tersebar di Kalimantan, sumatera, bali, lombok dan ambon* Hasil nego dengan Uda Ghazy akhirnya:
  1. Mama akan usahakan pulang lebih awal minimal sekali seminggu  *rabu lihat matahari*
  2. Mama tidak membawa pekerjaan ke rumah...
  3. Hari libur Mama mengantar les 
  4. Soal keluar kota kalo bisa tidak tentu aku tak keluar kota. Agak sulit menghindari... *pegimana ya Nak?*
FGH tetap nomor 1 karena kalian adalah amanah Allah yang Mama jaga untuk dunia akhirat. Semoga Allah memberkahi pekerjaanku sehingga aku tak sia-sia meninggalkan mereka untuk bekerja... Saat ini pilihanku masih bekerja. Walopun bercita-cita bisa pensiun dini... *entah kapan nyaliku cukup ya?? *
Semoga Allah melindungiku agar senantiasa menjaga amanah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar